26 Jun 2010

Jerman Muda dan Berwarna

,
TIMNAS Jerman terpukul ketika kapten tim yang menjadi nyawa permainan dalam sepuluh tahun terakhir, Michael Ballack absen karena cedera. Tanpa Ballack banyak yang meragukan tim berjuluk Der Panzer itu akan berbicara banyak di Afrika Selatan. Ya, Ballack adalak sosok kunci permainan Jerman selama ini. Meski begitu Jerman tetaplah Jerman. Mereka adalah tim spesialis turnamen. Kerap tampil tak menjanjikan di awal-awal turnamen, namun mereka mampu bertahan hingga akhir turnamen. Der Panzer pun selalu melahirkan pemain-pemain muda bertalenta.
Joachim Loew,sebutan buat pelatih perpenampilan nyentrik asal jerman, Penampilan Loew yang selalu tampil rapih dengan setelan celana panjang hitam dan kemeja putih keluaran Hugo Boss yang lengannya digulung seperempat. Dengan badan yang proporsional, tampangnya yang ganteng, dan rambut hitamnya yang selalu terlihat klimis , membuat Loew terlihat modis dengan setelan itu.
Penampilannya mereprentasikan skuad der panser yang di bawah ke piala dunia 2010, loew lebih memilih pemain-pemain muda. Seakan berevolusi mengikuti waktu, Pemain-pemain Muda yang menjadi aset 10 tahun kedepan. Skuad der panser saat ini bukan hanya muda tapi di barengi dengan kualitas yang yang mumpuni dan tidak mungkin akan menjuarai piala dunia.

SKUAD yang dibawa Joachim Loew ke ajang Piala Dunia 2010 memiliki rata-rata usia muda, 24,44 tahun. Namun, Loew tidak terlalu khawatir. Sebab, ada satu kelebihan yang dimiliki para pasukan belia itu, yaitu semangat yang menyala-nyala. Kendati masih belia, mereka tidak sepenuhnya tak punya pengalaman. Sebaliknya, sebagian besar di antara mereka sudah teruji di Piala Dunia 2006 dan Euro 2008. Philipp Lahm, Bastian Schweinsteiger, dan Lukas Podolski adalah produk dua turnamen besar itu.
Soal solidaritas, mereka juga tidak perlu dikhawatirkan. Delapan pemain di skuad Panser sekarang merupakan pasukan U-21 tahun lalu,sebut saja Manuel Neuer (Schalke), Dennis Aogo dan Jerome Boateng (Hamburg SV), Sami Khedira (Stuttgart), Mesut Ozil dan Marko Marin (Werder Bremen), Thomas Mueller dan Holdger Badstuber (Bayer Munchen) yang mengantarkan jerman menjuarai Piala eropa U-21 setelah melumat Inggris 4-0 di Final.
Panser yang lebih berwarna

Jerman merupakan bangsa keturunan ras Arya, pada masa perang dunia menganggap ras mereka adalah ras yang paling besar dan paling unggul dialam raya ini. Keangkuhan Hitler menyebabkan bangsa tersebut ingin menghancurkan ras lain yang ada di alam raya ini. Namun dewasa ini Sepak bola mampu mengubah segalanya. Jerman tidak lagi angkuh seperti dahulu kala, ketika menistakan pelari Jesse Owens di Olimpiade Berlin 1936 sebegitu cair menerima “pembauran” ras. Pelari itu, hanya karena dia berkulit hitam, tidak menerima penghormatan dalam seremoni selayaknya sang pemenang. Namun perebut medali emas 100 meter itu melawan perlakuan Hitler dengan mengenakan sarung tangan berwana hitam tatkala acara pengalungan medali.


Pada Piala Dunia 2010 Jerman
menyajikan skuad yang ramah dan multikultur. Jerman menyambut dengan baik semua orang dari berbagai negara, ideologi, ras, etnis dan agama. Joachim Loew membawa kesebelasannya ke Afrika Selatan dengan warna-warni indah. Keragaman di timnas Jerman ini tentu tak pernah terpikirkan pada beberapa dekade silam. Apalagi jika kita mengingat kekejaman rezim NAZI terhadap etnis tertentu pada Perang Dunia II, rasa-rasanya jerman saat ini telah terbebas dari belenggu bayang-bayang Adolf Hitler,semua gara-gara sepakbola.

Skuad Jerman saat ini memiliki pluralitas yang kompleks. Sebelas dari 23 pemain yang dipanggil pelatih Joachim Loew bukan Aria murni. Lukas Podolski, Miroslav Klose, dan Piotr Trochowski berdarah Polandia. Serdar Tasci dan Mesut Oezil keturunan Turki. Dennis Aogo keturunan Nigeria. Jerome Boateng berdarah Ghana. Mario Gomez adalah anak imigran Spanyol. Sami Khedira keturunan Tunisia. Sedangkan Cacau berasal dari Brasil. Lalu, Marko Marin sebelumnya memegang paspor Bosnia-Herzegovina. Mereka bukanlah pelengkap. Ozil, Khedira, Podolski, dan Klose ada di starting line up. Sementara Cacau, Marin, dan Gomez siap bangkit dari bangku cadangan.


Lukas Podolski, Miroslav Klose, dan Piotr Trochowski berdarah Polandia

Serdar Tasci dan Mesut Oezil keturunan Turki

Sami Khedira keturunan Tunisia

Mario Gomez keturunan Spanyol

Marko Marin keturunan Bosnia-Herzegovina












Cacau berasal dari Brasil

Jerome Boateng berdarah Ghana

Dennis Aogo keturunan Nigeria












Lihatlah bagaimana Mesut Ozil menjadi bintang dari segala bintang lini tengah. Sebelumnya, anak muda 21 tahun itu tak terlalu diperhitungkan sebelum Michael Ballack dipastikan absen karena cedera. Gelandang Werder Bremen itu yang merupakan keturunan imigran Turki, Dulu orang-orang Jerman berhaluan kanan akan menganggap rendah warga Turki yang tinggal di sana. Anak muda itu mengaku, dalam hal teknik bola ia merasa “sangat Turki”, namun dalam hal ketekunan dan kerja keras, mentalitas Jermanlah yang hinggap dalam dadanya.


Kisah Oezil merupakan kepingan puzzel dari aneka puzzel tim Panser kali ini. Yang lebih seru, orang mungkin menantikan bagaimana petarungan kakak-beradik Jerome Boateng dan Kevin Prince Boateng ketika Jerman bertemu Ghana pada babak penyisihan grup piala dunia 2010. Jerome lebih memilih membela Jerman, sedangkan gejolak hati Kevin lebih ke negara asal orang tuanya yaitu Ghana.

Berbeda dengan kakak adik Boateng, Podolski- Klose- Piotr yang merupakan keturunan Polandia, negeri bekas jajahan Jerman dalam Perang Dunia II. Seakan melupakan apa yang telah di lakukan jerman pada negeri leluhurnya.

Keberagaman mereka tersebut kian menghilangkan sekat-sekat yang ada di sepak bola.Tak bisa disangkal, keberadaan Poldi, Klose, Cacau, hingga trio muslim Khedira-Tasci-Ozil adalah bentuk kesuksesan Jerman dalam mewujudkan kampanye antirasial di sepak bola.

Jika nanti Der Panzer berhasil meraih mimpi menggapai bintang keempat untuk ditaruh di atas emblem di kostum, kesuksesan itu akan dikenang sepanjang masa. Berbeda dengan keberhasilan pada 1954, 1974, dan 1990, keberhasilan nanti akan menjadi lambang kemenangan multikulturalisme Jerman.

0 komentar to “Jerman Muda dan Berwarna”

Posting Komentar

Album foto

www.flickr.com
 

MUYAMPATO Copyright © 2012 -- Template created by the cueks